Kamis, 26 September 2019

Alat Pemurnian Air

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.

sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Penjernihan_air

Lapisan Pelindung dan Pengilap

Lapisan pelindung dan pengkilap, terinspirasi dari lapisan pelindung yang terdapat pada daun tumbuhan yang bernama lapisan lilin atau kutikula.



            Kutikula pada daun memiliki kegunaan untuk memperlambat proses penguapan yang terjadi pada daun serta kutikula sendiri memiliki sifat hidrofobik yaitu sifat untuk menolak air, sehingga air yang ada akan susah mengenai daun secara langsung.



            Begitu pula dengan lapisan pelindung dan pengkilap, biasanya lapisan ini digunakan untuk mempertahankan ketajaman warna maupun suatu benda tertentu baik dari air hujan, cahaya matahari, debu, kotoran, bakteri, dan sejenisnya. Apabila suatu benda tidak diberikan lapisan pelindung dan pengkilap, maka dapat dipastikan benda tersebut akan lebih cepat mengalami kerusakan secara alami.

sumber : https://brainly.co.id/tugas/12956968

Sensor Cahaya

Rangkaian sensor cahaya, jenis dan manfaat nya. Sensor ini bisa di gunakan untuk menghidupkan lampu taman secara otomatis, jika kondisi Ruangan sudah mulai gelap, maka sensor cahaya LDR akan deteksi, kemudian digunakan untuk mematikan lampu atau menyalakan lampu.
Aplikasi rangkaian sensor cahaya ini bisa kita lihat pada Lampu taman, ketika mulai malam maka lampu akan di hidupkan otomatis, namun ketika hari terang, lampu padam. Rangkaian ini akan mempermudah kita dalam mengelola taman.
Jika kita lihat lampu jalan raya, dia juga menggunakan system rangkaian ini. Dia menggunakan LDR kemudian trigger ke Transistor, transistor yang akan mengaktifkan relay untuk drive Lampu AC nya, sehingga ketika malam tiba, Lampu jalan akan menyala Otomatis dan ketika hari sudah mulai Terang, Lampu akan Padam secara otomatis. Bayangkan jika jumlah lampu jalan yang ribuan itu di hidupkan atau di matikan secara manual, maka dapat dibayangkan betapa sulit nya mengontrol itu semua.
LDR sensor cahaya
Rangkaian sensor ini juga bisa di gunakan untuk mendeteksi kerusakan pada lampu pada kendali otomatis, dia sebagai feed back nanti nya. Contoh nya adalah ketika kita menghidupkan lampu jarak jauh, kemudian lampu di aktifkan, maka sensor cahaya akan mendeteksi, apakah ada cahaya, jika tidak ada cahaya maka berarti ada kerusakan pada system, apakah lampu nya yang rusak, atau driver lampu ac nya yang rusak, ini yang pernah saya temui ketika membuat menghidupkan lampu dengan SMS.

Jenis Jenis Sensor Cahaya

Ada Beberapa jenis sensor cahaya yang beredar pada umumnya dan sering di gunakan, di antara nya adalah sebagai berikut:
  • LDR,Light Dependent Resistor, nilai tahanan resistor yang di pengaruhi oleh cahaya
  • Photodioda,Sebuah Komponen semikonduktor yang merubah cahaya menjadi arus listrik atau diode yang di pengaruhi oleh cahaya.
  • Phototransistor,adalah transistor yang di pengaruhi oleh cahaya, yang mana kaki basis di trigger oleh cahaya
Semua Jenis sensor di atas memiliki karateristik masing masing, tergantung penggunaan, contoh, LDR. LDR biasanya digunakan untuk sensor cahaya yang tidak terlalu membutuhkan kecepatan respon, jadi hanya di gunakan deteksi cahaya, apakah cahaya redup dan berapa intensitas nya.
Sementara Photodioda dan phototransistor memiliki respon yang cepat untuk deteksi cahaya infrared. Biasa di gunakan untuk mengukur kecepatan putaran motor, tachometer, menghitung barang, sensor line flower dan bisa juga menghitung tetes infus.

Beberapa Macam Rangkaian Sensor Cahaya LDR

Rangkaian LDR untuk LED

Rangkaian sensor cahaya untuk indicator led, disini menggunakan LDR, untuk mengatur sensitivitas dari LDR maka di gunakan potensiometer, jadi kita bisa kalibrasi, pada tingkat seperti apa cahaya yang mengenai LDR agar LED menyala. sekamitik nya seperti di bawah ini.
rangkaian sensor cahaya led kontrol
rangkaian sensor cahaya led kontrol
Rangkaian di atas juga bisa di aplikasi di atas sebagai input dari sebuat Arduino atau mikrokontroller lain, agar data nya bisa di olah dan di program, untuk pembahasan ini akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Rangkaian LDR untuk Relay Lampu Otomatis

Rangkaian sensor cahaya LDR dengan Relay bisa digunakan untukLampu Taman, Pada sistem ini akan di proteksi oleh optocoupler, kemudian di drive oleh relay. Coba Perhatikan gambari di bawah ini:
rangkaian sensor cahaya Lampu Taman
rangkaian sensor cahaya Lampu Taman
Potensiometer pada skematik ini juga berguna untuk mengatur sensitivas LDR, pada tingkat cahaya berapa Relay nya akan padam. Lampu di hubungkan ke soket Lampu, kemudian sumber AC 220VAC di hubungkan ke arus PLN 220VAC, ketika relay tertutup, maka Lampu AC akan menyala.
Rangkaian di atas bisa terbilang sangat murah, hanya beberapa jenis komponen yang murah, kita sudah bisa membuat sebuah kontaktor otomatis menggunakan sensor cahaya.

Ada beberapa jenis rangkaian sensor cahaya lain, seperti rangkaian photodiode dan phototransistor, tapi ini akan kita bahas di artikel selanjut nya.

Panel Surya (Solar Cell)

Pengertian Sel Surya (Solar Cell) dan Prinsip Kerjanya – Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic. Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1839.
Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga memiliki kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang memerlukan sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose) cahaya matahari.
Saat ini, telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang mengorbit Bumi kita.

Struktur Dasar dan Simbol Sel Surya (Solar Cell)

Berikut ini adalah Struktur Dasar, Bentuk dan Simbol Sel Surya (Solar Cell).
Pengertian Sel Surya (Solar Cell) dan Prinsip Kerjanya

Prinsip Kerja Sel Surya (Solar Cell)

Sinar Matahari terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut dengan Foton. Ketika terkena sinar Matahari, Foton yang merupakan partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya.  Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-) tersebut akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang kehilangan Elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+).
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type). Sedangkan daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima (Acceptor) elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type).
Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan menimbulkan energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah Negatif sedangkan Hole akan bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif (PN Junction) ini, maka akan menimbulkan Arus Listrik.

Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya (Solar Cell)

Seperti Baterai, Sel Surya juga dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada umumnya, setiap Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus listrik sebesar 0,1A pada saat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai secara Seri akan meningkatkan Tegangan (Voltage) sedangkan Sel Surya yang dirangkai secara Paralel akan meningkatkan Arus (Current).
Baca juga : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Baterai.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun

Struktur dan Fungsi Jaringan Daun – Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang. Daun berfungsi sebagai tempat melakukan fotosintesin Setiap tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang khas untuk mencirikan tumbuhan tersebut.
Melalui pengamatan, kamu dapat membedakan antara daun dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan .dikotil memiliki peruratan memata jala, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar atau melengkung, seperti pada Gambar3.11 dan 3.12.
Struktur Dan Fungsi Jaringan Daun
Struktur Dan Fungsi Jaringan Daun
Bagaimana struktur anatomi daun, sehingga dapat melaksanakan fungsi fotosintesis dan pertukaran zat? Setiap struktur daun tersusun dari lapisan- lapisan sel yang menyusunnya. Lihat pada Gambar 3.13! Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat lapisan tipis sel yang disebutdengan epidermis yang berfungsi untuk melindungi daun. Pada beberapa tumbuhan, daun dilapisi oleh lapisan kutikula serupa lilin.
Struktur Jaringan Daun
Struktur Jaringan Daun
Epidermis tersusun oleh selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin. Kutikula ini berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar pada daun. Epidermis terletak di baqian atas dan bawah daun. Epidermis pada beberapa tumbuhan mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk lain, misalnya menjadi stomata, trikoma, dan sel kipas, sehingga memiliki fungsi tambahan.
Stomata berfungsi untuk keluar masuknya udara. Stomata banyak ditemukan pada permukaan daun. Stomata terdiri atas lubang yang diapitoleh dua sel penutup. Pada lapisan di bawah jaringan epidermis ditemukan adanya jaringan mesofil, merupakan jaringan parenkim (jaringan dasar). Mesofil terletakdi antara epidermis atas dan epidermis bawah.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Batang

Struktur Jaringan pada Batang dan Fungsinya – Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan tempat duduknya daun dan tempat tumbuhnya akar. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai batang bercabang-cabang dan selama masih hidup terus bertumbuh besar.

Fungsi batang adalah:
  • Tempat tumbuhnya akar dan daun;
  • Mengangkut zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh sel-sel tubuh;
  • Sebagai penyimpan makanan pada tumbuhan tertentu.
    Silinder pusat batang dikotil dan monokotil
    Silinder pusat batang dikotil dan monokotil
Sel atau jaringan penyusun batang hampir sama dengan jaringan penyusun akar. Pada irisan melintang tampak dari luar kedalam, yaitu jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Batang tidak mempunyai endodermis, jika ada disebut floeterma (sarung tepung), karena sel-selnya mengandung butir-butir tepung.
Jaringan yang menyusun batang adalah sebagai berikut:

Epidermis

Epidermis terutama berfungsi sebagai pelindung. Pada dikotil banyak lapisan gabus yang menutup epidermis dan mengisi celah-celah akibat pertumbuhan membesar sekunder. Untuk fungsi pertukaran zat pada batang terdapat lentisel yang tidak tertutup oleh lapisan gabus.

Korteks

Korteks tidak berfungsi untuk pengangkutan zat, tetapi membentuk kulit yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan penguat batang. Pada dikotil terdapat sel-sel yang disebut kambium gabus (felogen), yang kearah luar membentuk felem (gabus) dan kedalam membentuk feloderm kulit gabus).

Silinder pusat

Pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem), jaringan dasar, empulur, dan jaringan penguat yang dikelilingi jaringan perisikel. Pada dikotil berkas pengangkut disebut kolateral terbuka, dengan susunan dari luar kedalam, floem ® kambium ® xilem. Kambium sel-selnya selalu membelah diri membentuk kulit dan kayu sekunder sehingga terjadi pertumbuhan sekunder. Pada monokotil berkas pengangkut bertipe kolateral tertutup dengan xilem yang langsung dikelilingi oleh floem.
Pada irisan membujur bagian ujung batang tampak daerah titik tumbuh batang. Titik tumbuh batang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang. Menurut hanstein jaringan pembentuk batang (histogen) terdiri atas:
  • Dematogen, yang membentuk jaringan epidermis;
  • Periblem, yang membentuk jaringan korteks;
  • Plerom, yang membentuk jaringan silinder pusat.
Menurut Schmidt histogen hanya dibedakan menjadi dua, yaitu tunika, yang membentuk jaringan luar, dan korpus yang membentuk jaringan dalam.
Pertumbuhan yang terjadi akibat pembelahan sel-sel pada titik tumbuh disebut pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan selanjutnya yang disebabkan oleh aktivitas kambium disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder disebut juga pertumbuhan membesar sekunder atau pertumbuhan melingkar sekunder. Aktivitas pertumbuhan sekunder umumnya tidak merata sepanjang tahun, sehingga dapt menimbulkan adanya lingkaran tahun yang merupakan batas antara dua kegiatan pertumbuhan.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Akar

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.

Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas adalah bagian batang diantara dua buku.

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan batang.

Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.

Coba perhatikan gambar irisan melintang dari organ akar pada kelompok tumbuhan angiospermae pada Gambar 3.4 di bawah ini.

Gambar 3.4 Struktur jaringan penyusun pada akar (kiri dikotil, kanan monokotil )

Terdapat 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat.


1. Jaringan Epidermis

Epidermis adalah jaringan terluar yang menyusun akar.Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut.

Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yanglain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus  air.

Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang disebut sebagai trikoma. Trikoma ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan pada akar serta membantu penyerapan akar dalam tanah.

2. Korteks

Dibawah jaringan epidermis terdapat jaringan korteks. Jaringan korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan.
Jaringan korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim tersebut terdiri atas lapisan-lapisan yang berdinding tipis.

Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.Jaringan parenkim ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan pada akar.

Selain terdapat jaringan parenkim ,pada lapisan terdalam korteks terdapat endodermis.Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat.

Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

3. Silinder Pusat

Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur.

Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melalui batang ke daun.

Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem.

Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan.

Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.

Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.

Jaringan pendukung lain pada silinder pusat adalah jaringan perisikel dan jaringan parenkim empulur. Pada sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.

Sedangkan parenkim empulur adalah bagian terdalam dari akar.Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada.

Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar.

Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.

Selain jaringan pada akar, struktur akar dikotil dan monokotil pun berbeda. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut.

Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.

Jaringan Dewasa

Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah
  • Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Kadang selnya sudah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).

Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:

Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
  • Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
  • Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi panjang)
  • Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
  • Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan jaringa lain tetap tipis
  • Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
  • Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
  • Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
  • Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar dan bunga kertas
  • Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
  • Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
  • Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu

Jaringan Gabus

Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim adalah:
  • Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran gas.
  • Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan makanan cadangan
  • Bentuk selnya polihedral atau segi banyak

Jenis-Jenis Jaringan Parenkim

Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis yakni:
  • Parenkim Asimilasi
    Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Pengangkut
    Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji dan akar rimpang
  • Parenkim Air
    Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.
Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
  • Parenkim Palisade
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
  • Parenkim Bunga Karang
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar
  • Parenkim Lipatan
    Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
  • Parenkim Bintang
    Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada tangkai daun Canna sp.

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur

Jaringan Penguat (Mekanik)

Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi:
  • Jaringan Kolenkim
    Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
    • Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar
    • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak
    • Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
    Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi tiga, yaitu:
    • Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
      Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
    • Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
      Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di korteks batang Sambucus
    • Kolenkim Tubular (lakunar)
      Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai daun Salvia.

Jaringan Sklerenkim

Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:
  • Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal
  • Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim disekelilingnya.

Jaringan Pengangkut

Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:
  • Xilem
    Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
  • Floem
    Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.

Jaringan Meristem

. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem misalnya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.

Sturktur dan Fungsi Buah dan Biji

STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia

HIPERTENSI dan HIPOTENSI

Pengertian Hipertensi    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebi...